Jumat, 27 April 2012

Mengintip cinta di Kali Biru



Oleh : Alja Yusnadi*
Salah satu tantangan terbesar dalam mewujudkan kelestarian alam adalah terjadinya pertentangan antara mendahulukan kepentingan masyarakat yang berada disekitar hutan atau mendahulukan kelestarian hutan. Seperti yang sedang dialami masyarakat Buloh Seuma, di Aceh Selatan. satu sisi pemerintah mendahulukan kepentingan hutan lindung, disis lain ada ratusan manusia yang harus diselamatkan.

Menggugat Hak Paten Nilam Aceh!



Oleh : Alja Yusnadi
Salah satu komoditas primadona yang dimiliki Aceh adalah Nilam. Tumbuhan ini menjadi salah satu komoditas ekport. Sudah sejak lama nilam menjadi kebutuhan dunia. Fungsinya sebagai perekat wangi membuat nilam dibutuhkan oleh perusahaan pembuat parfum, kosmetik, dan obat-obatan. Kebutuhan minyak nilam dunia sebagian besar dipenuhi oleh indonesia, dan sebagian besarnya merupakan minyak nilam Aceh. Namun, sama seperti nasib komoditi ekport lainnya, seperti kopi, nilam aceh juga nyaris tidak dikenal dunia internasional. Justru, lebih dikenal minyak nilam sumatera, jawa. Hal ini disebabkan label yang dikeluarkan bukan label minyak nilam aceh, beberapa pengusaha “nakal” juga mencampur minyak nilam aceh dengan minyak nilam sumatera utara, dan jawa.